Minggu, 18 Maret 2012

Hendaklah Perkataanmu Menjadi Berkat Bagi Orang Lain.

Hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung pujian-pujian dan nyanyian rohani. Hendaklah Perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan pujian-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah didalam hatimu.

Mulutku mengucapkan pujian-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji namaNyayang kudus untuk seterusnya dan selamanya.
Haleluyah! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu. Bernyanyilah bagi Tuhan dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!
Dan aku mengdengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dasyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 1 Kort. 14:15, Efes. 5:18-19, Kolose 3:16, Mazm. 145:21; 147:1,7; Wah 14:2.
Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja, lidahku ialah pena seorang juru-tulis yang mahir (Mazm. 45 :2)
Setiap orang percaya setiap perkataannya/perbuataannya harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan , makanya Tuhan memberikan mulut kita satu, supaya kita jangan banyak berkata-kata saja, setiap perkataan yg keluar dari mulut berasal dari hati kita, karena dari hati dan mulut, kita bisa mengaku Yesus adalah Tuhan (Roma 10 : 8). Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran (Amsal 21: 23), maka perkataan orang2 percaya Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulut mu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun dimana perlu supaya mereka yang mendengar beroleh kasih karunia (Efes.4: 29)
Tuhan Yesus berkata kepada kita semua Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya (Lukas 6 : 45)
Oleh sebab itu setiap orang percaya biarlah apa yg diucapkannya, dan ditulis di setiap millis ini membawa berkat bagi banyak orang dan penuh kasih. ( Efesus 4 : 6) .
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah tetapi tidak mengekang lidahnya ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya (Yohanes 1 : 26)Tuhan memberkati.

Kado Terindah

Sering tersirat di dalam pikiran kita: "Wah kalau saya hidup ketika jaman Tuhan Yesus masih hidup, pasti akan saya berikan seluruh kasih sayang saya kepada Dia, bahkan kalau perlu jiwa dan raga sayapun bersedia saya korbankan untuk-Nya!" Tetapi seperti juga yang tercantum di Matius 25:40 "Ketahuilah: waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang dari saudara-saudara-Ku yang terhina, berarti kalian melakukannya kepada-Ku!"

Artaban adalah orang Majus yang ke empat yang tidak mendapatkan kesempatan untuk bisa bertemu dengan Tuhan Yesus ketika Ia dilahirkan di Bethlehem. Bahkan sebelumnya Artaban telah menjual seluruh harta kekayaannya agar ia bisa mempersembahkannya untuk Raja yang akan dilahirkan. Dari hasil uang tersebut ia membeli tiga buah batu permata yang sangat berharga sekali ialah batu permata saphir biru, ruby merah dan mutiara putih. Ia telah berjanji untuk bertemu di satu tempat khusus dengan ketiga orang Majus lainnya ialah Caspar, Melchior dan Balthasar, karena waktu sudah sangat mendesak sekali, jadi apabila Artaban terlambat maka ia akan ditinggal oleh mereka. Dalam
perjalanan ia melihat orang berbaring ditengah jalan, rupanya orang tersebut sedang menderita sakit berat dan sangat membutuhkan sekali pertolongannya. Apabila ia tidak menolong orang tersebut, pasti orang tersebut akan meninggal dunia, sebab mereka berada disatu tempat yang sepi dan jauh dari penduduk.
Tetapi kalau ia menolongnya pasti ia akan terlambat dan akan di tinggal pergi oleh kawan-kawan yang lainnya. Walaupun demikian karena ia mengetahui menolong jiwa orang ada jauh lebih penting dari segala-galanya, maka ia rela di tinggalkan oleh kawan-kawannya. Akibatnya cukup fatal bagi Artaban, ia harus menjual batu permata sapir yang seyogianya untuk Raja tersebut, sebab ia harus membiayai seluruh biaya karavan mulai dari onta-onta, makanan, minuman dan pemandu jalan untuk melampaui padang pasir sekali lagi. Disamping itu ia juga merasa sedih, sebab sang Raja tidak akan mendapatkan batu spahir nya tersebut.
Walaupun ia berusaha untuk mengejar kawan-kawannya secepat mungkin, ternyata setibanya di Bethlehem pun ia terlambat lagi, karena Jusuf & Maria berikut Bayi nya sudah tidak ada disana lagi. Pada saat Artabhan tiba di Bethlehem, perajurit-perajuritnya Raja Herodes sedang dengan ganasnya menjalankan perintah Herodes untuk membunuh para bayi. Ditempat ia menginap bayi putera pemilik penginapannya hendak dibunuh pula oleh seorang komandan dari Herodes. Artabhan melihat dan mendengar ratapan tangis dari ibu bayi tersebut dan ia merasa tidak tega dan merasa terpanggil untuk menolongnya. Oleh sebab itulah ia rela menukar jiwa dari bayi tersebut dengan batu permata ruby yang dibawanya. Hal ini membuat Arthaban bertambah sedih, karena batu permatanya untuk sang Raja semakin berkurang, bahkan hanya tinggal satu batu mutiara saja sisanya. Sebelum ia tiba di Yerusalem, tigapuluh tahun lebih ia mencari sang Raja dimana-mana dan ia merasa
tercenggang mendengar bahwa Raja yang dicarinya bertahun-tahun akan di salib di Golghata.
Walaupun demikian ia merasa terhibur sebab ia masih memiliki batu permata terakhir ialah batu mutiara yang bisa ia gunakan untuk menebus hidup-Nya Raja, agar Ia tidak disalib. Seperti halnya ketika ia menebus hidupnya seorang bayi ketika ia berada di Bethlehem. Dalam perjalanan menuju ke Golgatha ia melihat seorang anak perempuan menangis dan meratap meminta tolong kepadanya: "Tuan tolonglah saya, para perajurit akan menjual diri saya sebagai budak, karena ayah saya mempunyai hutang banyak. Ayah saya tidak mampu melunasi hutang tersebut, oleh sebab itulah sebagai gantinya ia mengambil diri saya untuk dijual. Tolong tuan!" Walaupun betapa sedihnya hati Arthaban, tetapi ia melihat keadaan sangat mendesak sekali, sebelum anak ini dijual dan dijadikan budak untuk seumur hidupnya, lebih baik ia menukar batu mutiaranya untuk menebus anak tersebut dan menyelamatkannya.
Setelah itu langit menjadi gelap gulita dan terjadi gempa bumi, sehingga ia jatuh terbaring dan gadis tersebut jatuh pula terbaring diatas pundaknya. Tiba-tiba secara tidak sadar ia mengerakkan bibirnya dan berbicara: "Tuhan, kapan kami pernah melihat Tuhan lapar lalu kami memberi Tuhan makan, atau haus lalu kami memberi Tuhan minum? Kapan kami pernah melihat Tuhan sebagai orang asing, lalu kami menyambut Tuhan ke dalam rumah kami? Kapan Tuhan pernah tidak berpakaian, lalu kami memberi Tuhan pakaian? Kapan kami pernah melihat Tuhan sakit atau dipenjarakan, lalu kami menolong Tuhan?"
Dan dari jauh terdengar suara sayup-sayup yang sangat lembut menjawab:
"Ketahuilah: waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang dari saudara-saudara-Ku yang terhina, berarti kalian melakukannya kepada-Ku!" Setelah itu meninggalah Arthaban. Ia meninggal dengan mulut penuh senyuman, karena ia mengetahui bahwa semua jerih payahnya dan semua hadiah untuk Raja telah diterima oleh Raja dengan baik.

Jumat, 09 Maret 2012

Indonesia Minim Jiwa Kepemimpinan

urangnya jiwa kepemimpinan menyebabkan krisis ekonomi masih terasa di Indonesia. Selama enam tahun ini, Indonesia masih tertinggal dibandingkan Malaysia, Singapura, Thailand, Korea Selatan, dan negara lain di kawasan Asia. Negara-negara tersebut sudah mampu keluar dari krisis dan menata ekonominya untuk menyambut permainan globalisasi dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Penyebab kemajuan mereka, menurut Charlo Mamora, Managing Partner Transforma, karena adanya dukungan dari perusahaan-perusahaan yang dapat menyikapi krisis tersebut dengan arif. Demikian dilaporkan harian Media Indonesia.

"Mereka melakukan penyelarasan pola pikir individu dan pembenahan kepemimpinan top team untuk organisasi. Kedua hal ini adalah yang paling menentukan dan membedakan suatu organisasi akan menjadi pemenang, biasa-biasa saja, atau bahkan punah," katanya di seminar Top Team Leadership di Jakarta baru-baru ini.
Lebih lanjut Charlo mengungkapkan, Jepang berhasil mengejar ketertinggalannya dengan Barat melalui gerakan kualitas, dan Korea mampu bersaing di pasaran internasional dengan program survival atau kuantum.
"Indonesia sebenarnya dapat mengikuti jejak kedua bangsa itu, mengejar ketertinggalan melalui gerakan penyelarasan mindset (mindset alignment movement). Tetapi, selama pejabat pemerintah melihat dirinya sebagai penguasa bukan pelayan masyarakat, selama itu pula perubahan berarti tidak akan terjadi. Selama mentalitas guru melihat dirinya sebagai pengajar, bukan sebagai pendidik, selama itu pula kualitas sumber daya manusia kita tidak akan mengalami perubahan besar," ucapnya.
Begitu juga dalam dunia bisnis. Menurut Charlo, perusahaan sebagai pelaku utama harus meninjau pola pikir yang dianut. Perusahaan harus berani mengubah pola pikir yang merugikan. Untuk itu, ada lima hal yang harus diperhatikan. Pertama, adanya visi yang menantang secara bisnis dan memiliki daya pikat bagi karyawan melalui transformasi komunikasi dari pimpinan. Visi perusahaan tersebut harus melekat di semua jajaran karyawan. Kedua, adanya program kuantum, atau lompatan dari perusahaan untuk mencapai nilai ekonomis yang tinggi.
Ketiga, adanya budaya dan praktik pengembangan talenta. Itu berarti, semua orang diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuannya. Keempat, adanya proses plan-do-check-action (PDCA) yang berjalan pada setiap organ perusahaan dan terintegrasi secara keseluruhan. Kelima, adanya bahasa persatuan kerja dan interaksi dengan pelanggan atau pihak luar organisasi yang dijalani oleh keseluruhan orang dalam organisasi.
Kelima hal itu menurut Charlo membutuhkan tenaga yang luar biasa, tidak cukup lagi hanya dengan seorang CEO yang kuat seperti masa lalu.

Saksi Dari Kursi Roda

Seorang wanita bernama Nancy memasang iklan berikut di surat kabar lokal: "Jika Anda kesepian atau memiliki masalah, teleponlah saya. Saya memakai kursi roda dan jarang keluar rumah. Kita dapat saling menceritakan masalah kita. Telepon saja. Saya senang bercakap-cakap dengan Anda."

Tanggapan terhadap iklan itu sungguh mengejutkan. Ia menerima 30 telepon atau lebih setiap minggunya.
Apakah yang mendorong wanita ini untuk menjangkau dan menolong orang lain yang sedang membutuhkan dari atas kursi rodanya? Nancy menjelaskan bahwa sebelum ia lumpuh, ia memiliki tubuh yang sehat sempurna. Meskipun demikian, ia merasa sangat putus asa. Karena itu ia mencoba untuk bunuh diri dengan melompat dari jendela apartemennya, namun hasilnya ia justru lumpuh mulai dari pinggang ke bawah.
Di rumah sakit, dalam keadaan benar-benar frustrasi, ia merasakan Yesus berkata, "Nancy, dahulu tubuhmu sehat namun jiwamu cacat. Mulai sekarang engkau akan memiliki tubuh yang cacat, namun jiwa yang sehat." Ia pun menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Saat akhirnya diizinkan pulang, ia berdoa agar dapat membagikan kasih karunia Allah kepada orang lain, dan ide untuk memasang iklan surat kabar itu pun muncul. Setiap orang percaya dapat berbuat sesuatu untuk menolong orang lain.
Mungkin kita dibatasi oleh penyakit, usia lanjut, atau cacat tubuh, namun kita dapat berdoa, menelepon, atau menulis. Bagaimana pun kondisi kita, kita dapat menjadi saksi yang efektif bagi Yesus.
HANYA SEUSAI KITA BERBICARA KEPADA ALLAH TENTANG ORANG-ORANG KITA SIAP BERBICARA KEPADA ORANG-ORANG TENTANG ALLAH.

Minggu, 04 Maret 2012

Yesuslah Jawaban

Dalam salah satu bukunya, Anne Graham Lotz, putri dari Billy Graham menceritakan pengalamannya ketika mengalami krisis dalam pernikahannya. Setelah sepuluh tahun menikah, Anne mulai merasakan kasihnya terhadap suaminya mulai memudar. Dalam kepanikan dan merasa terjebak dalam pernikahan yang tanpa kasih, dia memohon pertolongan kepada Tuhan untuk bisa menyelamatkan pernikahannya. Setelah berdoa selama berbulan-bulan memohon pertolongan Tuhan, akhirnya Tuhan memberikan petunjuk kepadanya agar ia bisa memperbaiki hubungan dengan suaminya. Petunjuk yang Tuhan memberikan sama sekali diluar dugaannya

Pada awalnya Anne mengira suaminya yang harus berubah supaya perkawinan mereka dapat diperbaiki. Namun Tuhan justru memberikan petunjuk supaya Anne yang harus berubah, bukan suaminya.Tuhan berkata kepadanya, â€Å“Engkau tidak dapat mengasihi suamimu karena engkau tidak mengenalKu, barangsiapa mengenalKu akan dapat mengasihi sebab Aku adalah kasih.” Kuncinya bukanlah memfokuskan hubungan dia dengan suaminya melainkan memfokuskan hubungannya dengan Allah. Setelah memfokuskan dirinya pada hubungan dengan Allah melalui doa, studi Alkitab, penyerahan, dan ketaaatan maka hatinya mulai dipenuhi oleh kasih Allah. Karena hidupnya telah dipenuhi oleh kasih Allah maka dia sanggup untuk mengasihi suaminya. Sebuah pernikahan dapat berlansung dengan indah dan penuh kasih bila masing-masing pasa ngan telah terlebih dahulu mengalami kepuasan melalui hubungan dengan Allah. Yesuslah jawaban untuk semua permasalahan dalam sebuah pernikahan.
Hari-hari belakangan ini saya bertemu dengan banyak anak Tuhan yang sedang dalam pergumulan berat. Kemarin secara tidak di sengaja saya bertemu dengan seorang dokter gigi yang dikuasai oleh ketakutan dan kekuatiran sehingga ia sering sulit untuk tidur. Stress yang berkepanjangan itu juga akhirnya menyebabkan tulang belakangnya terjepit. Salah satu pergumulannya adalah anaknya yang hidupnya jauh dari Tuhan dan memberontak terhadap ayahnya. Lalu Tuhan tiba-tiba memberikan hikmat kepada saya bahwa sang dokter gigi ini menyimpan kepahitan dengan ayahnya sehingga kepahitan itu menurun kepada anaknya yang pemberontak itu. Ternyata memang benar, ia lalu menceritakan bagaimana ia merasa telah disia-siakan oleh ayahnya.Masalah yang sebenarnya dari sang dokter gigi ini bukanlah pada anak-anaknya melainkan dirinya sendiri yang dipenuhi oleh kepahitan.Bila ingin keluarganya dipulihkan, dia harus menerima pemulihan dan jamahan dari kasih Allah.Yesuslah jawaban bagi permasalahan dia.
Mungkin ada diantara saudara yang membaca tulisan ini yang sedang mengalami pergumulan berat dimana anda merasa sangat sulit untuk bisa meraih kemenangan. Salah satu penyebab mengapa banyak anak Tuhan tidak meraih kemenangan sebab mereka memfokuskan diri pada masalah bukan pada Tuhan. Seringkali kita menuntut orang lain dan keadaaan disekeliling kita untuk berubah sebab kita mengira merekalah sumber masalah kita. Padahal sumber masalah yang sebenarnya terletak pada diri kita sendiri.
Seberat dan sesulit apapun masalah yang sedang anda hadapi hari ini, Yesus sanggup untuk memberikan jalan keluar. Tidak ada hal yang mustahil bagi Allah, mujizat itu nyata bila kita mau percaya. Percayalah, jika anda bersedia untuk menyerahkan permasalahan anda dan mengijinkan Tuhan untuk bekerj a maka Dia sanggup untuk memberikan anda kemenangan. Yesuslah jawaban untuk hidup anda !

Hikmat Roh Kudus

Pada tgl. 24 Mei 2009, hari Minggu saya ada pelayanan tari di gereja. Pada tgl 23 Mei hari Sabtu saya berlatih dahulu dan mendapatkan kostum apa & acc rambut yang harus saya gunakan di hari Minggu, tentunya pada hari sabtu itu saya pulang ke rumah sudah malam dan langsung saya membereskan barang-barang kebutuhan pelayanan untuk esok hari Minggu tgl.24 Mei 2009.

Rupa-rupanya saya kehabisan karet rambut warna hitam, lalu saya melihat jam dinding telah menunjukkan pk: 09.00 malam, bergegas saya mencari untuk membeli karet rambut warna hitam di beberapa mini supermarket yang terdekat, namun tidak ada persediaan karet rambut warna hitam, saya sangat bingung entah gimana lagi yang harus saya usahakan, untuk esok pagi rasanya tidak keburu ke pasar untuk mencari & membeli karet rambut warna hitam. Sepanjang jalan pulang ke rumah saya berdoa dalam hati, memohon Tuhan memberikan hikmat untuk saya agar mendapatkan karet rambut warna hitam, tiba-tiba saya langsung teringat di sepanjang jalan menuju rumah saya, ada rumah teman seibadah saya, lalu kaki saya menuju ke rumah teman saya itu, untuk teman saya belum tidur malam, karena malam itu sudah menunjukkan pk: 10.00 malam.
Lalu saya mencoba mengetuk rumah teman saya tersebut, dan menceritakan kebutuhan saya, rupa-rupanya teman saya ada stok karet rambut hitam milik cucunya, sehingga saya mendapatkan karet rambut yang saya perlukan untuk esok hari, tidak tanggung-tanggung saya diberi 5 pc karet rambut warna hitam, dimana yang saya butuhkan hanya 1 pc saja.
Saya berterima kasih & bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan jalan keluar yang secara tiba-tiba/tidak disangka, saya mendapatkan sesuatu yang saya butuhkan warlaupun bukan barang yang berharga, terima kasih Tuhan, Amin

Kesaksian

Sekitar 2 (dua) tahun yang lalu, saya mengalami pencobaan yang cukup berat di dalam pekerjaan sekuler saya di sebuah perusahaan multinasional. Pada saat itu ada orang-orang yang menginginkan dan merebut posisi saya dengan cara yang kurang etis dan fair. Walaupun saya tidak memiliki bukti-bukti, namun saya merasakan bahwa orang-orang ini menggunakan kuasa gelap untuk merebut posisi saya tersebut. Saya merasakan hal itu cukup beralasan, mengingat mereka bukan pengikut Kristus dan dalam kehidupan sehari-harinya memang selalu berhubungan dengan "orang pinter" atau dukun dengan kuasa gelap. Singkat cerita setelah 1 tahun lebih "bertarung", akhirnya usaha mereka kelihatannya berhasil dan saya terus dipojokkan dan difitnah sehingga terpaksa pindah departemen baru di perusahaan yang sama.

Saat itu saya bergumul dengan Tuhan dan sedikit kecewa mengapa hal itu bisa terjadi. Bukankah janjiNya kita ini adalah lebih dari pemenang ? Namun dalam doa-doa saya, Tuhan Yesus selalu menghibur dan menguatkan serta memberi FirmanNya bahwa pencobaan yang saya alami adalah pencobaan biasa yang dapat saya tanggung karena Ia memberi kekuatan.
Di tengah badai tersebut, Iblis masih belum puas, ia mencoba merebut lagi berkat Tuhan dengan cara penutupan departemen tempat saya bekerja (departemen yang baru di perusahaan yang sama). Dan setelah likuidasi tersebut boss saya dan HRD seperti lepas tanggung jawab dan saya hanya diberi alternatif pilihan posisi yang lebih jelek lagi. Ditambah lagi boss di departemen yang lama (bukan pengikut Kristus) bukannya membantu malah menyebarkan fitnah agar saya berhenti bekerja karena dia takut kalau saya dikembalikan ke departemennya mengingat saat itu orang yang menduduki posisi saya melakukan hal-hal yang tidak jujur, tetapi herannya boss tersebut takut sekali dengan orang tersebut, ini pasti pekerjaan dari kuasa kegelapan.
Saat itu rasanya saya sudah tidak kuat, mengapa Tuhan ijinkan pencobaan berat seperti ini. Saya tahu Tuhan Yesus pasti punya rencana yang indah pada saatnya namun saat itu saya belum bisa mengerti. Saya hanya bisa berdiam diri. Memang ada keinginan dalam hati untuk membalas dendam pada orang-orang tersebut. Tetapi Tuhan Yesus terus menghibur dan memberikan nasihat bahwa saya tak perlu membalasnya karena itu semua hak Tuhan. Tunggu waktunya Tuhan.
Singkat cerita, saya diberi alamat seorang head hunter oleh seorang kolega. Sungguh ajaib Tuhan Yesus, pagi saya telpon dia (head hunter) dan mencari posisi seperti posisi saya yang lama dan siangnya dia langsung menelpon mengatakan ada perusahaan multinasional yang tertarik dengan CV saya dan langsung di arrange untuk interview. Dalam waktu hanya 2 minggu, perusahaan multinasional yang jauh lebih besar dari perusahaan tempat kerja saya yang dulu tersebut, langsung menerima saya (setelah proses interview dan tes tentunya). Saya memperoleh posisi, gaji dan benefit yang jauh lebih baik. Sungguh ajaib Tuhan kita. Dengan amat mudahnya Tuhan memutar balikkan rencana jahat orang-orang dan kuasa kegelapan menjadi berkat berkelimpahan. Sungguh anak Tuhan tidak akan dipermalukan. Terpujilah Tuhan sebab kasih setiaNya ditunjukkanNya kepadaku dengan AJAIB pada waktu kesesakan. Kasih SetiaNya sungguh tak berkesudahan.

Jumat, 02 Maret 2012

Apakah Doa itu?

Kita harus selalu berdoa! Bedanya antara orang Kristen dan non- Kristen adalah orang Kristen itu berdoa.Orang yang belum percaya tidak berdoa, tetapi orang-orang percaya berdoa. Mengapa demikian? Doa adalah membuka hatimu dan mengundang Yesus menjadi Tuhan dan Raja atas kehidupanmu. Jika anda sedang berdoa di rumah anda, maka itu berarti anda sedang membuka pintu rumah anda bagi Yesus Kristus.

Jika anda sedang berdoa di tempat kerja anda, maka itu berarti anda sedang mengundang Yesus Kristus Tuhan ke tempat kerja anda.
Jika seluruh negeri berdoa, maka itu berarti anda sedang mengundang Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan Raja atas negara tersebut.
Sekarang ini, masalahnya adalah orang-orang tidak mengijinkan Yesus Kristus untuk menjadi Tuhan dan Raja atas kehidupan mereka.
Tuhan tidak menjadi tuan atas kehidupan kita. Jika suatu rumah tidak memiliki tuan, maka rumah itu kosong.Jika tuannya tidak berada di rumah, maka pencuri dapat masuk. Kita menghadapi banyak masalah karena Tuhan tidak menjadi tuan atas rumah kita.
Pencuri tidak dapat masuk ke dalam rumah jika tuan rumahnya ada. Jika sebuah rumah kosong, tujuh setan akan datang untuk menghuni rumah tersebut.
Amerika mendapat serangan teroris, tetapi itu tidak terjadi sebelumnya. Mengapa serangan itu terjadi? Itu terjadi karena tidak ada yang menjadi tuan di dalam rumah mereka.
Mereka sangat makmur, tetapi di dalam rumah mereka, tidak ada yang menjadi tuan. Ketika Amerika baru berdiri, Tuhanlah yang menjadi tuannya, tetapi pemerintah Amerika kemudian mendorong sang tuan keluar dari sekolah-sekolah, keluar dari rumah-rumah, dan Amerika menjadi rumah kosong. Maka semua pencuri datang untuk menghuni rumah tersebut.
Amerika sangat kaya dan memiliki kekuatan militer yang hebat, tetapi uang dan kekuatan tidak dapat melindungi Amerika. Hanya Tuhan Yesus dan Allah Bapa yang dapat melindungi Amerika.
Dalam Mazmur 127, "Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia- sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga."
Amerika membangun gedung World Trade Center yang begitu indah, dan gedung tersebut merupakan symbol dari kekuatan ekonomi Amerika. Namun, simbol kekayaan dan kemakmuran tersebut hancur.
Karena Tuhan bukanlah tuan rumah dari gedung tersebut, maka gedung tersebut menjadi tidak terlindungi. Gedung Pentagon merupakan gedung yang kuat, tetapi gedung tersebut juga diremukkan.
Tuan rumah harus berada di dalam rumah. Tuhan harus diundang untuk menjadi tuan atas rumah kita.
Mengapa kita berdoa? Kita berdoa untuk mengundang Sang Tuan Rumah, Tuhan Yesus Kristus untuk datang ke dalam rumah kita.
Kita perlu berdoa di rumah-rumah, di sekolah-sekolah, dan di kantor- kantor pemerintahan. Yesus Kristus sedang mengetuk pintu hatimu.
Ia mengatakan bahwa siapapun yang membukakan pintu, maka Ia akan masuk dan makan bersamanya. Wahyu 3:20, "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama- sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Bagaimana kita membukakan pintu? Pintu akan terbuka terhadap doamu yang sungguh- sungguh.
Ketika anda berdoa, Yesus masuk ke dalam hatimu, dan Ia akan hidup bersamamu. Anda tidak perlu menjadi kesepian dan tertolak, tetapi melalui doa, anda dapat hidup bersama Dia.
Tuhan rindu untuk membina suatu hubungan dengan anda karena Ia sangat mengasihi anda. Ayah saya sekarang berusia 90 tahun, dan ibu saya berusia 89 tahun, dan ketika saya mengunjungi mereka, mereka menginginkan saya untuk tinggal di sana untuk seterusnya.
Setelah saya berjam-jam berada di sana, mereka berkata kepada saya, "Kamu tidak boleh pergi sekarang, ini masih terlalu pagi."
Orang tua saya sungguh-sungguh mengasihi saya dan mereka rindu berada dekat dengan saya selama berjam-jam. Saya ingin anda mengetahui bahwa Tuhan Allah Bapa sangat mengasihi anda. Yesus sangat mengasihi anda. Dan Ia ingin menghabiskan banyak waktuNya bersama anda.
Ketika anda menyembahNya, memujiNya dan menghabiskan waktu bersamaNya; Tuhan akan merasa gembira. Ketika anda bergembira di dalam Tuhan, Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Mazmur 37:4, "Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu."
Ketika kita berdoa, kita membuka hati kita dan menjadikan Yesus Kristus Raja dan Tuhan dalam kehidupan kita. Yesus yang disalib menghancurkan pekerjaan Iblis.
Kita harus melawan Iblis, dan kita mengusirnya.
Bangsa Israel diserang oleh bangsa Amalek, dan bangsa Amalek dipersenjatai dengan sangat baik. Sedangkan bangsa Israel tidak memiliki kekuatan yang sama.
Ketika Yosua dan bangsa Israel memerangi bangsa Amalek,mereka dikalahkan.
Maka Musa pergi ke medan perang bersama Harun dan dan Hur untuk berdoa. Ketika Musa berdoa, bangsa Israel menang, tetapi ketika Musa berhenti berdoa, bangsa Israel kalah.
Ada medan pertempuran lainnya yang tidak bisa kita lihat dengan mata kita. Ketika Musa memenangkan peperangan roh yang tidak dapat dilihatnya; Tuhan memenangkan perang fisik yang dapat dilihatnya.
Kita dikelilingi oleh kekuatan Iblis yang kotor dan jahat. Banyak orang tersesat, dan mereka hidup dengan berfoya-foya. Banyak pemerintah yang sangat korup.
Tidak peduli berapa banyak polisi atau jaksa yang kaumiliki di dunia ini, dosa tidak pernah bisa diberantas. Kita kalah dalam peperangan di alam roh.
Jika engkau kalah dalam peperangan di alam roh, maka engkau akan kalah pula dalam peperangan di alam fisik.
Ketika kita pertama kali mengusir setan yang kotor dan jahat, maka kemudian kita akan memiliki komunitas yang bersih. Lalu kebencian, ramalan-ramalan, kebohongan, perzinahan, pemerkosaan dan dosa akan pergi. Kita perlu memikirkan dosa-dosa kita.
Pada waktu gereja pertama saya dibangun, orang-orang tidak menginginkannya, dan mereka melemparinya dengan batu. Mertua perempuan saya dan saya berdoa lima jam setiap hari.
Kami berdoa, dan kami menyebut Darah Yesus, dan kami memiliki iman bahwa Tuhan akan berperang bagi kami. Tiba-tiba setan-setan mulai meninggalkan orang-orang dan mereka mulai mendengarkan apa yang saya katakan.
Satu dalam dua keluarga mulai datang ke gereja kami. Orang-orang mulai digerakkan, disembuhkan dan diselamatkan. Dalam tiga tahun, kami mempunyai 500 orang yang menjadi Kristen.
Anda harus memenangkan peperangan roh sebelum anda bisa memenangkan peperangan fisik.
Ketika anda memenangkan peperangan roh, maka anda juga akan memenangkan peperangan fisik.
Dua orang teman baik saya hendak bercerai. Mereka berdua aktif dipaduan suara, dan saya yang memimpin pernikahan mereka.
Mereka hidup bersama dengan harmonis, dan kemudian mereka mulai membenci satu sama lain. Suatu malam mereka menelpon saya agar datang ke rumah mereka.
Mereka mengatakan, "Malam ini adalah malam dimana kami akan berpisah." Saya meminta mereka untuk menunggu sampai besok pagi. Yang pria mengatakan, "Tidak, kami tidak bisa menunggu selama itu karena kami sudah berkemas dan kami akan pergi malam ini." Saya berkata, "Ini jam satu dini hari, bagaimana saya bisa pergi ke rumah kalian?"
Mereka mengatakan, "Engkau yang berdoa dan yang memberkati kami ketika kami menikah, dan sekarang kami ingin engkau berdoa dan memberkati perpisahan kami." Akhirnya saya berpakaian dan pergi ke rumah mereka.
Ketika saya sampai di sana, suami istri tersebut berada di ruangan yang berbeda, dan saya meminta mereka untuk sama-sama keluar. Mereka mengatakan, "Jangan coba-coba menceramahi kami. Ceramahmu tidak akan berguna. Kami ditakdirkan untuk berpisah. Tolong doakan agar kami berpisah dengan gembira." Saya hanya mengatakan, "Mari," dan saya memegang tangan mereka. Saya dapat melihat setan sedang memisahkan mereka.
Tidak ada cara lain untuk menolong kedua orang ini selain melenyapkan setan yang jahat ini. Maka di dalam Nama dan Darah Yesus Kristus, saya mulai berdoa bagi mereka.
Saya berkata, "Kau roh kebencian, aku ikat engkau di dalam nama Yesus, dan saya perintahkan engkau untuk pergi di dalam nama Yesus." Selama tiga puluh menit saya hanya mengatakan hal itu, dan ketika saya sedang berdoa, saya mulai merasakan beberapa tetes air mata jatuh di tangan saya. Saya membuka mata saya untuk melihat mereka; suami istri tersebut menangis. Saya memeluk mereka, kemudian saya pergi dan mengucapkan, "Selamat malam."
Hari Minggu berikutnya, saya melihat kepaduan suara, dan pasangan ini masih bersama di paduan suara. Setelah kebaktian, pasangan ini datang ke kantor saya, dan saya menanyai mereka mengapa mereka belum berpisah.
Mereka mengatakan bahwa saya telah berdoa selama tiga puluh menit untuk mengusir setan dan sesuatu yang ada di dalam diri mereka telah pergi. Haleluya! Kebencian telah pergi, kesalahpahaman telah pergi, 590 mereka merasa sangat bodoh dengan diri mereka sendiri. Mereka merasa begitu malu karena mereka telah bertengkar seperti anak kecil.
Yang pria mengatakan, "Kami mulai tertawa-tawa setelah anda pergi, dan kami membongkar kembali barang-barang kami. Sekarang kami bahkan tidak ingat mengapa kami begitu marah saat itu." Ketika engkau memenangkan peperangan roh, maka peperangan fisik juga dimenangkan!
Yesus mengatakan bahwa setan datang untuk mencuri, membunuh dan menghancurkan. Yesus datang untuk memberikanmu kehidupan dan kehidupan yang berkelimpahan. Ketika engkau berperang dalam peperangan roh, engkau akan memaksa mundur kekuatan setan, dan engkau akan mengundang kekuatan Tuhan untuk datang.
Ini sebabnya mengapa kita harus berdoa. Kita tidak boleh merasa susah, kita harus berdoa. Kita harus berdoa bagi Amerika, dan untuk perang di Afganistan, dan bagi semua hal.
Kita melihat Amerika diserang secara fisik, dan kita dapat melihat perang di Afganistan, tetapi kita tidak akan pernah memenangkan peperangan ini dengan bom. Kita hanya bisa memenangkan peperangan ini dengan doa dan dengan mengikat setan yang berada di balik semua ini.
Peperangan yang sebenarnya adalah peperangan roh. Gereja di Amerika harus berdoa, dan kita harus menyokong mereka dalam doa. Gereja- gereja di seluruh dunia harus bersatu dan berdoa. Kita harus mengikat setan yang hendak mencuri, membunuh dan menghancurkan. Tuhan akan mengikat musuh dan menghancurkan pekerjaannya yang jahat. Semua otoritas dalam alam roh harus dimulai dengan doa.
Apabila pemimpinnya telah diikat, maka para penjahat tidak dapat masuk ke dalam rumah. Sang pemimpin disini adalah si Iblis, dan ia memegang kendali atas hati orang-orang, tetapi ketika engkau mengikat si Iblis melalui doa, dan mengusirnya, maka engkau dapat membebaskan orang tersebut dari tangan si Iblis.
Kebangkitan dan pertumbuhan dalam gereja datangnya dari doa. Tanpa doa, gereja tidak akan pernah bisa bangkit. Keselamatan jiwa-jiwa tidak dapat terjadi tanpa doa.
Gereja kami telah bertumbuh karena para kepala komunitas selnya sering berdoa. Kami memenangkan peperangan roh. Kita harus bersatu dan berdoa di dalam kasih dan iman untuk semua hal di gereja, di kota, dalam pemerintahan, dalam keluarga, dan dunia.
Doa merupakan peperangan roh, dan ketika musuh telah diikat, maka Yesus dapat masuk dan melakukan pekerjaanNya yang dahsyat. Anda perlu berdoa dengan penuh kerinduan di pagi hari, sepanjang malam dan tanpa henti. Anda harus berdoa dengan segenap hati agar Kerajaan Tuhan datang, dan kehendakNya terjadi di dalam kehidupanmu, di dalam gerejamu, di kotamu, di negeramu, dan di dunia. Amin.
Alasan lain mengapa kita berdoa adalah karena doa dapat menggerakkan tangan Tuhan. Pada saat Perang Korea, orang-orang Korea Utara berusaha mendorong orang-orang Korea Selatan ke laut.
Presiden Rhee mengundang semua pendeta untuk datang ke rumahnya, dan ia berkata, "Ini adalah kesempatan terakhir yang kita miliki." Ia mengatakan bahwa temannya Jenderal McArthur akan mengirim pengebom- pengebom dan mengebom para komunis, tetapi ia mengatakan bahwa sekarang ini adalah musim hujan dan setiap hari turun hujan.
Ia mengatakan bahwa apabila turun hujan, para pengebom tidak bisa terbang dan melakukan tugas mereka, oleh karena itu kami harus berdoa sehingga hujan tidak turun selama musim hujan. Musim hujan berlangsung selama sebulan, tetapi kami tidak akan mampu menahan musuh selama sebulan. Oleh karena itu kami harus berdoa sehingga hujan berhenti.
Presiden Rhee berkata, "Para pendeta, kalian semua harus berdoa bagi kami. Negara ini bisa terus ada atau tidak, tergantung pada doa-doa kalian." Para pendeta berdoa dan berdoa,, dan doa mereka menggerakkan tangan Tuhan, dan Ia menghentikan hujan. Pada tahun 1950, pada pertengahan musim hujan, tidak ada hujan.
Setiap hari pasukan Amerika membombardir pasukan musuh, dan hal itu melumpuhkan kekuatan mereka. Kemudian Jenderal McArthur mendarat di Incheon. Jika para pendeta tidak berdoa selama waktu itu, maka tidak akan ada Korea Selatan. Doa mereka telah menggerakkan tangan Tuhan yang berkuasa.
Matius 18:19, "Dan lagi aku berkata kepadamu: Jika dua orang daripadamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga."
Jika kita bersatu di dalam kasih, kesatuan dan doa, maka hal itu akan menggerakkan hati dan tangan Tuhan, dan Ia akan mengadakan mujizat yang engkau perlukan. Alkitab mengatakan, "Panggillah Aku, maka Aku akan menjawab engkau, dan Aku akan menunjukkan kepadamu hal-hal yang misterius dan besar."
Ketika engkau berdoa bersama di dalam keluargamu, Tuhan akan mulai melakukan mujizat di dalam keluargamu. Ketika engkau berdoa bersama di tempat kerjamu, Tuhan akan mulai melakukan mujizat di tempat kerjamu. Ketika kita berdoa bersama di dalam kasih dan kesatuan, sejarah akan diubahkan.
Dengan berdoa, kita mengundang Tuhan untuk menjadi Raja atas kehidupan kita, atas rumah kita, atas gereja kita, atas kota kita dan atas dunia. Itulah sebabnya mengapa kita perlu berdoa.
Sumber: Full Gospel Indonesia

Saya Pemimpin? Apa Iya Sih?


Bila untuk memenuhi kriteria sebagai pemimpin, seseorang harus kapabel sekaligus fleksibel; pemberani sekaligus hati-hati; tegas sekaligus bijak; berpandangan jauh ke depan sekaligus teguh berpijak di kekinian; dan "sekaligus-sekaligus" yang lainnya lagi; maka, wah, di mana kita dapat menemukan manusia sesempurna itu?
Wajar, bukan, bila kemudian orang berkesimpulan, bahwa pemimpin itu tergolong "makhluk langka"? Cuma bisa dilahirkan, tak mungkin dibentuk. Kemunculannya hanya bisa ditunggu, tak mungkin direncanakan atau diusahakan. Anda ingat bagaimana orang Tibet "mencari" bayi titisan, bakal pengganti Dalai Lama mereka?
Memang tak dapat disangkal, kepemimpinan yang baik tentu saja menuntut persyaratan istimewa. Pemimpin bukan "orang biasa". Lebih sekadar "biasa-biasa". Namun perkenankanlah saya mengingatkan, bahwa terlampau melebih-lebihkannya pun, saya harap jangan Anda lakukan. Sebab akibatnya, bisa panjang dan serius.
APA misalnya? Misalnya orang lalu jadi terlampau cepat menerima begitu saja ketika dipimpin oleh "pemimpin-pemimpin gadungan". Terlalu cepat memaafkan para "pejabat" yang sebenarnya tak lebih dari "penjahat".
Alasan mereka: sebab pemimpin yang memenuhi syarat itu, amat sulit didapat. Jadi, apa boleh buat, tiada rotan akar pun berguna.
Tak mengherankanlah, bila di tengah krisis kepemimpinan yang parah di tanah-air kita sekarang ini, orang tidak merasakan urgensi untuk mempersiapkan kader-kader atau calon-calon pemimpin secara serius dan terencana.
Banyak yang malah memilih untuk pasif menunggu munculnya seorang "satrio piningit" yang entah kapan tibanya. Disebut "piningit", karena sekarang ia masih dalam keadaan "dipingit" atau "disembunyikan", menunggu saat yang ditentukan para dewa untuk tampil.
Jadi kalau sekarang kita dipimpin oleh pemimpin-pemimpin "busuk", ya maklumlah. Boleh saja Anda tidak suka ini pun wajar-wajar saja --, tapi "ojo nggege mongso". Jangan memaksakan keadaan! Jangan memaksakan sesuatu sebelum waktunya! Nrimo saja, ini yang paling bijaksana!
Sikap apatis, fatalis, dan pasif seperti ini amat berbahaya. Sebab secara tak langsung ia membiarkan pemimpin-pemimpin "busuk" bebas merajalela ke mana-mana dengan leluasa.
Dan bila ketidakpuasan cuma bisa ditekan, kita mesti lebih khawatir lagi. Sebab sampai kapan ia bisa bertahan, sebelum meledak?
PAHAMLAH kita sekarang, mengapa begitu amburadulnya keadaan kita. Sebab sang satrio piningit, kepada siapa semua harapan bertumpu, siapa dia sebenarnya tak ada orang tahu. Bahkan orang tak pernah pasti, benar-benarkah ia akan muncul? Dan andaikata pun ia muncul juga, bagaimana orang tahu, bahwa ia-lah dia?
Demikianlah sementara orang sibuk berandai-andai, para "tikus" dan para "kecoa" pemimpin-pemimpin gadungan itu berkembang biak dengan cepatnya. Seraya dengan giatnya menggerogoti bangunan rumah kita, yang bernama Indonesia.
Tapi bukan cuma dugaan yang berbau mistis seperti di atas saja, yang beranggapan bahwa pemimpin sejati itu "antik" dan "langka". Seorang pakar kepemimpinan yang amat terkenal nota bene, seorang penulis yang rasional, intelektual, dan juga religius, juga punya kesimpulan yang sama.
Dengan perspektif yang pasti berbeda, ia tiba pada kesimpulan, bahwa, "Sangat sedikitlah orang yang diahirkan atau ditakdirkan sebagai pemimpin. Jumlahnya dapat dihitung dengan jari tangan. Namun sebaliknya, semua orang
tanpa kecuali -- dilahirkan dan dipanggil untuk menjadi pelayan".
Inti yang ingin ia sampaikan adalah, bahwa bila "kepemimpinan" itu hanya ditakdirkan hanya bagi sangat sedikit "orang pilihan"; "kepelayanan" sebaliknya. Kepelayanan ditakdirkan untuk semua orang. Dan "takdir" ini terus melekat, tak pernah tanggal dari bahu manusia.
Ya sekali pun, katakanlah, yang bersangkutan kini sudah menjadi seorang pemimpin. Si pemimpin ini toh tetap seorang pelayan.
Seorang hamba. Ia harus menjalankan kepemimpinannya itu sebagai seorang pelayan. Itu sebabnya, ia menamakan teorinya itu "Kepemimpinan yang Menghamba". Servant leadership.
PANDANGAN seperti itu tentu banyak benarnya. Tak kurang dari Yesus sendiri yang pasti akan mendukungnya. "Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu," begitu Yesus pernah berkata, "hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya" (Markus 10:43- 44)
Seorang "pemimpin" yang baik harus mau menjadi "pengikut" yang baik. Tidak hanya pintar bekoar, tapi juga mesti peka mendengar.
Tidak sekadar mahir dan gemar mendamprat, tapi harus pula bersedia taat dan hormat. Dengan itulah ia memperlihatkan kualitas karakter dan kepribadiannya. Seorang "pemimpin" yang bajik harus terlebih dahulu lulus sebagai "hamba" yang baik.
Sebab dengan merendahkan diri itulah, yang bersangkutan membuktikan kesungguhan dan ketangguhannya dalam menundukkan diri sendiri. Dan ini, saudaraku, betapa krusialnya! Sebab bayangkanlah, apa yang bisa lebih mengerikan dan lebih destruktif dari pada seorang pemimpin, yang tak mampu mengendalikan dirinya, mengekang nafsunya, dan mengontrol ambisinya?
Jadi, sekali lagi, apa yang dikatakan oleh pakar itu penting dan benar. Hanya saja, menurut penilaian saya, ada sisi lain dari amanat alkitab yang entah mengapa -- tidak ia sebut-sebut.
Sisi yang mana itu? Yaitu bahwa, alkitab juga mengatakan, orang itu tidak cuma ditakdirkan sebagai "pelayan", tetapi juga sebagai "pemimpin"! Setiap orang. Anda. Saya. Dia. Mereka. Semua.
BENARKAH yang saya katakan itu? O, benar sekali! Kebenaran ini malah sudah berlaku sebelum dosa datang. Bahkan sebelum manusia diciptakan.
Ia merupakan bagian dari rancangan atau desain ciptaan Allah dari awalnya.
Setelah selesai menciptakan segala sesuatu, termasuk yang terakhir yaitu menciptakan segala jenis binatang darat, Allah bersabda lagi, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut, dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi" (Kejadian 1:26)
Bagaikan nomor terakhir dalam pagelaran sebuah orkes simfoni, yang biasanya merupakan karya puncak, Allah hendak menutup seluruh karya penciptaan-Nya dengan menciptakan semacam "mahluk unggul"; -- "mahkota" seluruh ciptaan. "Manusia".
Dalam desain tersebut, "manusia" dijadikan "menurut gambar dan rupa Allah". Artinya, pada satu pihak, ia bukan Allah. Ia tetap mahluk. Ciptaan. Tak lebih dari mahluk-mahluk lain. Namun demikian, di lain pihak, ia lebih. Lebih, karena mahluk yang satu ini "manusia" adalah "citra Allah".
DALAM hal apa saja manusia merefleksikan Allah? Dalam banyak hal. Seluruh kedirian manusia -- kecuali dalam hal kefanaan dan keterbatasannya -- diciptakan untuk mencerminkan (bukan menyamai!) kedirian Allah.
Bila tidak dalam "hakikat" atau dalam "zat", ya paling sedikit ada kesejajaran dalam "sifat". Misalnya, dalam kehendak bebas dan kreativitas, dalam kecerahan akal-budi dan kesadaran hati nurani.
Dalam Kejadian 1:26 yang saya kutipkan di atas, ke"ilahi"an manusia secara khusus dinampakkan melalui "kekuasaan" yang dianugerahkan Allah kepadanya. Dengan perkataan lain, keilahian dalam diri manusia nampak melalui KEPEMIMPINANNYA!
Itu artinya, sejak awal mula penciptaan, manusia telah ditakdirkan sebagai "pemimpin". Semua yang menyandang sebutan sebagai "manusia"! Jadi, apakah saya juga "pemimpin"? Jawabnya adalah, "Ya". Paling sedikit, Anda ditentukan dan dipanggil Tuhan untuk menjadi "pemimpin"!
Kepemimpinan manusia itu, menurut Kejadian 1:26, adalah sekaligus merupakan hakikat, mandat, dan berkat Allah. Pertama, kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada "hakikat" manusia. Karenanya, hakikat kemanusiaan seseorang tercermin melalui kepemimpinannya. Kepemimpinan yang brengsek mencerminkan kualitas kemanusiaannya yang brengsek pula.
Kedua, kepemimpinan adalah "mandat". Artinya, kelayakan seseorang menjadi pemimpin, bukanlah terutama merupakan hasil kelihaian sebuah tim sukses, atau hasil kepandaian yang bersangkutan mengobral janji dan menebar uang gizi.
Kepemimpinan adalah penugasan Allah, karena itu mesti dilaksanakan sesuai dengan kehendak-Nya. Memimpin bukanlah beroleh lisensi untuk berbuat semau-maunya atau mengeruk untung sebanyak-banyaknya -- mumpung!
Dan akhirnya, ketiga, kepemimpinan adalah "berkat". Menjadi pemimpin adalah karunia ilahi yang sangat unik. Sesuatu yang tidak dimiliki oleh mahluk-mahluk lain. Sebab itu luhur dan mulia.
Konsekuensinya, orang harus menjalankan kepempimpinannya dengan syukur, hormat dan khidmat. Jangan menodainya dengan tindakan- tindakan yang serampangan dan tidak ilahi! Sebab bila itu yang dilakukan, maka yang dihadapi tak kurang adalah Allah sendiri!
Sumber: http://www.glorianet.org/ekadarmaputera/ekadsaya.html

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons